Kamis, 09 September 2010

Bumi Krisis Air

Pada tanggal 22 maret lalu PBB memperingati “Hari Air Internasional” .
Dalam kesempatan itu ,PBB mengeluarkan sebuah laporan yang sangat mengejutkan. Menurut sebuah laporan yang berjudul “Air yang sedang sakit” yang disusun oleh UNDP,Program Lingkungan Hidup PBB, menyebutkan Fakta yang mengejutkan yaitu Jumlah orang yang meninggal dunia akibat polusi air ,setiap tahun,lebih banyak daripada jumlah korban dalam perang atau aksi –aksi kekerasan. Sebagaimana kita ketahui ,sekitar 2 miliar ton limbah air ,termasuk bekas pupuk kimia ,air buangan dan limbah Industri ,mengancam kehidupan kita sehari-hari dan menyebabkan terjangkitnya wabah penyakit di atas Bumi Ini.
Sejak tahun 1998,208 negara di dunia telah mengalami kelangkaan air ,bahkan angka ini diperkirakan akan naik menjadi 56 negara pada tahun 2025. Meluasnya konflik air di Indonesia ,kerap memicu peluang Indonesia menjadi bagian dari Negara yang mengalami kelangkaan air tsb . Jika akar masalah tidak segera diperbaiki ,maka ancaman tsb akan terjadi.
Menurut laporan World Commission on Water ,dalam 20 tahun ini ,air yang dibutuhkan untuk konsumsi dunia ,baik air minum maupun air untuk mengairi tanaman ,sudah tak cukup lagi. Hanya 2.5 % saja air di dunia ini yang tidak mengandung garam. Dan dua pertiga dari jumlah itu terkubur dalam gunung Es dan glassier.
World Water Council for The 21st Century juga melaporkan bahwa pada dua decade mendatang ,kebutuhan manusia akan air naik hingga 40% .Sementara ekosistem air di seluruh dunia mengalami penurunan dan kualitas air justru memburuk di Negara-negara miskin. Dalam masalah kelangkaan air Ini ,Negara-negara miskin paling merasakan dampaknya .Mereka memerlukan air dalam jumlah besar untuk bidang irigasi ,domestic dan industry .Air adalah kebutuhan mendasar manusia ,tanpa air lingkungan akan kering dan manusia akan mati.
Jumlah air bersih yang tersedia bagi manusia kurang dari 0.08%dari seluruh air di permukaan bumi .Sekitar 70%dari air itu sudah digunakan untuk agricultur dan kebutuhan air akan terus bertambah di dunia Industri.
Ada beberapa penyebab dari merebaknya masalah krisis air global ini.Salah satunya adalah kegagalan beberapa Negara berkembang untuk meregulasi ,mengatur dan menjaga kelestarian air. Selain itu juga pertumbuhan populasi penduduk membuat problem kian memburuk . Sebagai contoh ,penduduk Cina saat ini sudah lebih dari 1.2 miliar ,dan akan terus membengkak. Berarti permintaan air akan meningkat sebesar lebih dari 66% selama periode itu.
Faktor lain yang menjadi penyebab adalah pemanasan global yang diramalkan memperparah kekeringan dan memperluas wilayah gurun pasir. Dalam soal ini, sejumlah Negara maju menjadi biang keladinya. Dampak gas rumah yang diakibatkan oleh efek industry telah memicu pemanasn global .Selain itu penggunaan sumber air bawah tanah yang tak terbatas juga memicu krisis air ,India adalah salah satu contoh ,dimana New Delhi secara terus menerus mengexplorasi sumber air bawah tanah selama 15 tahun ini.
Selama ini ,manusia telah memenfaatkan air sebagai satu-satunya zat yang tak dapat tergantikan oleh benda lain .Namun usaha untuk penyediaan air bersih belum banyak dilakukan . Bisa dibayangkan jika manusia di seluruh bumi ini terus –menerus mengkonsumsi air tanpa ada yang Peduli terhadap kelestariannya .
Kekhawatiran Para pemerhati Lingkungan Internasional sudah selayaknya ditindak lanjuti .Terlebih lagi sebagai Negara yang sebagian besar pendududknya adalah petani ,Indonesia membutuhkan air dalam skala besar .
Sebenarnya isu kelangkaan air bersih sudah lama diangkat sejak World Water Forum II di Den Haag .Hasil dari pertemuan itu adalah bahwa Negara akan mengalami krisis air hebat di tahun-tahun mendatang ,termasuk Indonesia. Air yang dimaksud disini adalah air bersih yang bebas dari kontaminasi kimia yang bisa digunakan dalam kebutuhan berbagai bidang yakni pertanian, irigasi ,industry dan tentu saja konsumsi air minum sehari-hari.
Indonesia termasuk Negara yang dituding kurang perhatian dalam mengelola air. Masyarakat Indonesia kebanyakan masih tidak efisien dalam penggunaan air dan cenderung boros karena mersa air gampang didapat. Lalu banyak pabrik industry yang membuang limbah ke aliran sungai sekitar tanpa memerhatikan lingkungan .Karena kerongkongan kita selalu membutuhkan air dan zat ini tidak mungkin digantikan oleh zat lain maka kita harus tetap mencadangkan dan tetap menjaga sumberdaya –sumberdaya yang mendukung ketersdiaan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar